Minggu, 23 Mei 2021

MENGULAS PUISI WIJI THUKUL

Sebuah perjuangan Politik seorang Wiji Thukul yang merebut sebuah kemerdekaan atas dirinya. Ia penggerak demokrasi. Seni sastra yang bernilai besar membuat penafsiran berbeda dengan lainnya. Kehidupan sehari-hari pada zaman itu ditransformasikan hingga menjadi kehidupan sekarang. Suara hati yang dinyatakan melalui puisi mampu dan mudah dibaca oleh semua kalangan dengan latar belakang berbeda.

Telah banyak puisi Wiji Thukul yang diketahui. Namun kali ini mengulas puisi beliau yang berjudul peringatan sebagai bentuk perlawan rakyat kepada pemerintahan.

Mengingatkan kepada kita para rakyat untuk berhati-hati dalam menyuarakan pendapat. Karena bisa saja kita akan dibungkam. Namun ketika usulan itu ditolak, maka kita tidak boleh ambil diam. Semboyan Wiji Thukul adalah "LAWAN"

Puisi kedua yang berjudul "Di bawah selimut kedamaian palsu" menyatakan kekecawaan Wiji Thukul atas apa yang dilakukan rakyat maupun pemerintah yang buta akan kenyataan. Sekolah tinggi namun tidak mampu untuk berpikir dalam memerdekakan negerinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eksistensi Perempuan Pada 5 Cerpen Karya M. Shoim Anwar

  Cerpen pertama yang berjudul “Sorot Mata Syaila”, menceritakan sebuah peristiwa kasus korupsi uang negara yang dilakukan oleh tokoh yang b...